seputarharian.com – Manusia adalah makhluk yang hidup di darat, namun Bumi selaku planet yang dihuni oleh manusia permukaannya justru didominasi oleh laut. Supaya bisa pergi ke tempat lain yang lokasinya dipisahkan oleh lautan, manusia pun menciptakan kapal.
Lautan merupakan tempat yang begitu luas dan jauh dari mana-mana. Sekali rombongan manusia yang ada di atas kapal memulai pelayarannya di laut lepas, maka para penghuni kapal tersebut harus mengupayakan segalanya secara mandiri. Pasalnya jika sampai terjadi masalah di atas kapal, nyawa bisa menjadi taruhannya.
Tidak jarang ada kapal laut yang tetap berlayar meskipun para awaknya sudah meninggal atau pergi. Kapal-kapal macam inilah yang kemudian melahirkan legenda kapal hantu di berbagai belahan dunia.
Legenda kapal hantu bakal senantiasa menyita perhatian bukan semata-mata karena kapalnya kini berlayar tanpa kendali manusia, tetapi juga karena nasib para awak yang sebelumnya menghuni kapal acap kali simpang siur. Karena tidak ada saksi mata, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di atas kapal hingga para awaknya tewas atau lenyap secara massal.
Dari sekian banyak cerita mengenai kapal hantu yang sudah banyak beredar, salah satu yang paling menyeramkan adalah kisah mengenai kapal Octavius. Pasalnya kapal ini diketahui sudah berlayar selama 13 tahun tanpa dikendalikan oleh manusia!
Kapal Octavius adalah kapal layar yang berasal dari abad ke-18. Saat baru ditemukan, awalnya kapal ini dikira sudah ditinggalkan secara beramai-ramai oleh para awaknya. Namun saat kapal tersebut diperiksa, ternyata ada hal yang jauh lebih menyeramkan di atas kapal
Berpapasan Dengan Kapal Hantu
Kisah misterius mengenai kapal Octavius bermula ketika pada tanggal 11 Oktober 1775, kapal penangkap paus yang bernama Herald menemukan kapal Octavius di lepas pantai Greenland, pulau besar yang terletak di sebelah timur Kanada.
Pada awalnya, kapal Herald berpapasan dengan kapal Octavius. Mereka merasa heran karena meskipun cuaca pada waktu itu sedang dingin, layar kapal Octavius justru nampak berada dalam kondisi terentang.
Para awak kapal Herald mencoba berkomunikasi dengan awak kapal Octavius. Namun saat mereka tidak menerima jawaban, mereka mulai merasa curiga kalau ada sesuatu yang terjadi di kapal Octavius.
Kapal Herald pun sesudah itu berlayar mendekati kapal Octavius. Sesudah itu, para awak kapal Herald menaiki kapal Octavius dengan maksud mengecek kondisi kapal beserta para awaknya.
Saat mereka baru menginjakkan kakinya di dek kapal Octavius, para awak kapal Herald merasa begitu heran. Pasalnya tidak ada awak kapal Octavius yang menyambut mereka. Kapal tersebut nampak berada dalam kondisi lengang.
Di tengah kebingungan tersebut, para awak kapal Herald memutuskan untuk melakukan pengecekan ke bagian dalam kapal. Saat itulah, mereka langsung disajikan dengan pemandangan yang begitu mengejutkan.
Di dalam kapal, para awak kapal Herald menemukan ada 28 orang awak kapal Octavius. Mereka semua nampak sudah berada dalam kondisi membeku. Di antara mereka yang membeku tersebut, terdapat wanita dan anak-anak juga.
Awak kapal Herald juga menemukan kapten kapal Octavius dalam kondisi membeku. Namun yang lebih membuat ngeri, sang kapten ditemukan dalam posisi sedang duduk dengan buku catatan terbentang di hadapannya. Seolah-olah ia membeku saat sedang menulis catatannya tersebut.
Begitu menemukan pemandangan tersebut, para awak kapal Herald spontan merasa panik bukan main. Mereka terburu-buru pergi meninggalkan kapal Octavius untuk kembali ke kapal asal mereka.
Namun sebelum pergi, awak kapal Herald sempat mengambil buku catatan sang kapten. Dengan catatan itulah, mereka bisa mendapatkan sedikit informasi mengenai pelayaran kapal Octavius sebelum bernasib naas seperti sekarang.
Sekembalinya mereka ke kapal Herald, mereka kemudian mengemudikan kapal Herald menjauhi kapal Octavius. Kelanjutan nasib kapal Octavius sesudah itu tidak diketahui. Kapal tersebut masih terus berlayar sambil diombang ambingkan oleh arus samudera.
Mencari Petunjuk Soal Misteri Kapal Octavius
Berdasarkan pemeriksaan pada catatan milik kapten kapal Octavius, kapal Octavius diketahui sudah berlayar selama sekitar 13 tahun sebelum berpapasan dengan kapal Herald. Saat kapten kapal Octavius masih hidup, kapal tersebut terakhir kali berada di suatu lokasi di tengah laut yang berjarak 250 mil dari Point Barrow, Alaska, Amerika Utara.
Sebelum terombang ambing hingga ke Greenland, kapal Octavius diketahui berlayar meninggalkan Inggris pada tahun 1761. Kapal tersebut bermaksud pergi ke China untuk membeli komoditas-komoditas yang dijual di sana. Rencananya sesudah itu mereka akan menjual komoditas asal China tadi di Inggris.
Tahun 1762, kapal Octavius akhirnya berhasil tiba di China. Namun saat melakukan pelayaran untuk pulang ke Inggris, kapten kapal Octavius membuat kesalahan fatal. Ia nekat memerintahkan kapalnya melaju menuju Norhwest Passage, jalur perairan yang terletak di antara gugus kepulauan Kanada hingga Selat Bering (selat yang memisahkan Benua Asia dan Amerika Utara).
Sang kapten mengira bahwa jika ia menempuh jalur tersebut, ia bisa tiba kembali di Inggris dengan lebih cepat. Permasalahannya adalah jalur Northwest Passage masih belum pernah dieksplorasi secara menyeluruh hingga tahun 1900-an. Pasalnya jalur tersebut penuh dengan selat kecil dan gunung es.
Lautan yang ada di sana juga bisa membeku sewaktu-waktu, khususnya saat musim dingin tiba. Kebetulan Northwest Passage memang termasuk dalam kawasan Kutub Utara, salah satu kawasan terdingin di Bumi.
Tidak ada yang tahu pasti mengenai apa yang terjadi pada kapal Octavius saat kapal tersebut berlayar melintasi Northwest Passage. Menurut spekulasi yang banyak dipercaya, kapal tersebut terjebak di tengah-tengah lautan es.
Saat kapal tersebut tidak kunjung bergerak dan suhu di sekitarnya semakin menurun, para awak kapal pun beramai-ramai meninggal dalam kondisi membeku. Saat kapalnya pada akhirnya sudah bisa bergerak kembali dengan bantuan angin dan arus laut, para awaknya sudah terlanjur berada dalam kondisi tidak bernyawa.
Di Mana Bangkai Kapal Octavius?
Lantas, bagaimana nasib kapal Octavius sesudah berpapasan dengan kapal Herald? Tidak ada yang tahu jawabannya. Para awak kapal Herald sendiri tidak mau terlibat lebih jauh dengan kapal Octavius karena mereka mengira kalau kapal tersebut sudah dikutuk dan penuh dengan arwah gentayangan para korbannya. Akibatnya, mereka membiarkan kapal tersebut berlayar tanpa arah begitu saja.
Mungkin kapal Octavius terdampar di suatu tempat terpencil di Kutub Utara sebelum kemudian hancur. Mungkin kapal tersebut tenggelam usai menabrak gunung es atau terjebak dalam cuaca buruk. Atau mungkin sebenarnya ada kapal lain yang juga sempat berpapasan dengan kapal Octavius, namun kabar mengenai hal tersebut tidak pernah diumumkan ke publik.
Pada akhirnya, nasib kapal Octavius tidak pernah diketahui hingga sekarang. Bangkai kapal ini juga tidak pernah ditemukan. Sekarang, kisah kapal Octavius menjadi salah satu kisah paling menakutkan mengenai kapal yang berlayar tanpa awak. Kisah mengenai kapal ini juga bisa menjadi peringatan kepada siapapun supaya tidak nekat bepergian ke suatu lokasi yang belum terjamah jika tidak siap dengan resikonya.
Leave a Reply