Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial VIS (20 tahun) ditemukan meninggal gantung diri di kamar kosnya di Gang Pisang RT02/03, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang, pada Kamis (3/10/2024) petang. Meski belum diketahui apa alasannya bunuh diri, tapi VIS menulis sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya.
Dedi, yang tengah menempuh pendidikan S3 di Universitas Diponegoro, mengatakan, dia mengetahui kabar kematian adiknya dari pemberitaan di media sosial (medsos). Kabar kematian VIS memang viral di medsos karena yang bersangkutan diduga terlilit pinjaman online (pinjol).
Dedi kemudian mendapat informasi bahwa VIS sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.
Dia pun menyambangi RS tersebut dan mendapati fakta bahwa kabar adanya mahasiswa Unnes yang meninggal bunuh diri memang betul adiknya.
“Polisi bilang ini murni bunuh diri, dari tanda-tanda seperti keluarnya kotoran dari dubur dan sperma dari alat vital. Ahli forensik juga mengatakan ini pure bunuh diri, enggak ada tanda-tanda kejahatan dan kekerasan,” ungkap Dedi.
Dia mengungkapkan, jenazah adiknya sudah dipulangkan ke rumah keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat pagi. Jasad VIS diterbangkan dari Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo.
Menurut Dedi, adiknya ditemukan meninggal oleh pemilik kos selepas Magrib. “Bapak saya yang minta ibu kos untuk cek kamar kos adik saya. Karena adik saya itu kalau di-chat biasanya balas, tapi kemarin itu enggak balas,” ucapnya.
Sepucuk surat
Dia menambahkan, ketika dicek, ibu kos menemukan hal ganjil karena lampu kamar VIS padam dan tampak ada libatan seperti tambang pada kusen pintu. Ketika pintu diketuk, VIS pun tak memberikan respons. Akhirnya pintu belakang kosan VIS didobrak. Mahasiswa Teknik Informatika Unnes semester V itu ditemukan telah gantung diri di kusen pintu kosannya.
Dedi mengatakan, VIS meninggalkan sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya. Demikian bunyi surat tersebut:
“Buat kedua orang tuaku yang kucinta. Aneh sih kalau aku bilang cinta tapi malah bikin musibah dan langsung lari bunuh diri. Terima kasih telah membesarkanku selama 20 tahun. Terima kasih atas cinta kalian yang sangat banyak. Maaf karena membalas kasih sayang kalian dengan cara seperti ini. Untuk orang-orang lain yang mengasihiku seperti Kak Eni (kakak kedua VIS) dan orang-orang lainnya, terima kasih untuk segalanya. Kalian terbaik. Aku doakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karena produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi, jijik, dan marah atau senang. Akhirnya sumber masalah hilang. Tolong benci aku seumur hidup kalian. Maaf bikin kalian malu.”
Dedi mengaku tak tahu apa maksud dari isi surat adiknya tersebut. Sebab selama ini hubungan adiknya dengan keluarga baik-baik saja. Namun Dedi mengakui bahwa adiknya memang pribadi tertutup. “Hanya orang tertentu dia bakal ajak bicara,” ucapnya
Sementara di bidang akademik, Dedi menyebut, adiknya juga cukup berprestasi. “IPK dia tinggi 3,85. Masuk Unnes pun jalur undangan. Jadi saya enggak ngerti apa maksud dia bilang kalau dia produk gagal,” ucapnya.
Saat ini pihak kepolisian belum merilis keterangan terkait kasus bunuh diri VIS. Humas Unnes pun belum memberikan pernyataan terkait kejadian tersebut.
Leave a Reply